masih tentang Bandung.
“seneng kan, liat anak-anak pada lari larian pulang sekolah. akhirnya Bandung merasakan punya alun-alun...” Pak RK
few days ago, I attended a lecture with this city mayor, pak @ridwankamil. I’m already amazed with his works when I stayed about 2 months there. dan setelah mendengar cerita beliau, ide-ide dan latar belakang beliau dibalik fisik yg saya liat kemarin, I’m more amazed. ngefans pisan lahh sama bapak satu ini ❣️
Kang Emil adalah satu dr beberapa orang yg memegang teguh pemikiran,
“kalau mau jadi pemimpin, harus selesai dulu sama dirinya sendiri”. dosen saya pernah juga ada yg bilang begini. dan saya bahagia ketika ada pemimpin daerah yg jadi dan berangkat dr pemikiran ini. niat beliau masuk ke ranah kepemimpinan bukan buat cari nafkah, tp ya utk mengabdi. jadi pemimpin itu amanah, bukan cari nafkah.
udah gitu, pak emil ga hanya bagus niatnya. kebetulan dr segi ilmu, beliau jg cukup ideal. dosen sy juga pernah bilang, “masuk lah kalian ke politik. jadilah pemimpin. biar nggak gemes kaya saya”. dosen sy ini banyak melakukan studi2 pembangunan kota utk pemerintah, tapi banyak studinya yg berakhir di lemari, cuma utk menghabiskan anggaran katanya. gak diimplementasikan. walau tetep ada sih, sedikit yg diimplementasikan.
“kalau kalian ga jadi kepala daerah dek, ya kalian hanya merencana merencana, gak tau kapan rencana kalian itu dipakai”. mungkin kalau di New York, planner Amanda Burden gak perlu jadi walikota untuk mewujudkan rencananya. karena cukup jd komisioner di bidang perencanaan, walikota NY udah percaya dan bs mengimplementasikan rencana dia. beda dengan disini. rasanya kalau belum disuruh kepala daerah, ya sulit lah dilakukan apalagi masih banyak yg awam tentang bidang Perencanaan Wilayah & Kota di Indonesia. siapa itu planners, mau ngapain sih mereka.
boro-boro dipercaya utk jadi pemimpin, kalau blg dari jurusan PWK aja kadang masih... “ha apa itu mbak pwk?” *yah jd curhat wkwk maafkan :(
oke, balik lagi. iya, jd saya gak mengharuskan pemimpin itu orang pwk. selama pemimpin itu punya niat untuk mengabdi dan bukan mencari nafkah, mau mendengar masukan dari ahli dan praktisi sesuai bidang masing2, ya its okay. we need a leader like that.
beliau tau kalau jd pemimpin model apapun, akan tetep ada yg gak suka. just like my favorite quote:
“you can be the ripest, juiciest peach in the world, but there will always be someone who hates peaches” - Dita Von Teese.
mungkin kalian banyak yg “apaan sih lebay bgt muji2 kang emil terus”. but I think he deserves it sih... karena udah banyak juga kok yg mengkritik dan menjelekkan kang emil hehe. bukan saya anti kritik ya, sy percaya semua hal pasti perlu kritik. cuma, saya rasa pemimpin2 kaya beliau patut diapresiasi dan dipromosiin terus, biar orang2 seperti dia yg mungkin belum berani muncul ke publik berani muncul, berani maju menjadi pemimpin dengan ilmu, bukan dengan cara menjamu.
ku rasa perlu untuk menyampaikan ini, kemarin baru dipacu dosen buat berani lagi menyampaikan hal2 spt ini... menyampaikan kegelisahan kami sebagai masyarakat yg berdoa akan ada lagi pemimpin-pemimpin seperti Kang Emil yang muncul di Indonesia :)
0 comments:
Post a Comment